MAKALAH
RANCANGAN TEKNIK DAN METODE PENGUMPULAN DATA
Disusun
untuk memenuhi tugas mata kuliah:
METODOLOGI
PENELITIAN EKONOMI ISLAM
Dosen
Pengampu:
Ali Samsuri M.EI

Disusun
oleh:
Betty Ike Destari R 931329515
Retno Sulistiyani 931335515
Arif Saputra 931338115
Tomi Kisna Afan 931339015
KELAS: D
JURUSAN
SYARI’AH
PROGRAM
STUDI EKONOMI SYARI’AH
SEKOLAH
TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
(STAIN)
KEDIRI
2018
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Penelitian
dapat diartikan sebagai suatu proses penyelidikan secara sistematis yang
ditujukan pada penyediaan informasi
untuk menyelesaikan masalah. Metode pengumpulan data adalah teknik atau
cara-cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk pengumpulan data. Teknik
dalam menunjuk suatu kata yang abstrak dan tidak diwujudkan dalam benda, tetapi
hanya dapat dilihat penggunaannya melalui: angket, wawancara, pengamatan, ujian
(tes), dokumentasi, dan lain-lain.
Dalam penelitian
ilmiah, agar data yang kita kumpulkan menjadi valid, maka kita harus mengetahui
bagaimana cara-cara pengumpulan data dalam penelitian itu, sehingga data yang
kita peroleh dapat menjadi pendukung terhadap kebenaran suatu konsep tertentu.
Dan dalam kegiatan penelitian, keberadaan instrumen penelitian merupakan bagian
yang sangat integral dan termasuk dalam komponen metodologi penelitian karena
instrumen penelitian merupakan alat yang digunakan untuk mengumpulkan,
memeriksa, menyelidiki suatu masalah yang sedang diteliti.
Menyusun
instrumen merupakan suatu proses dalam penyusunan alat evaluasi karena dengan
mengevaluasi kita akan memperoleh data tentang objek yang diteliti.
B.
Rumusan Masalah
1.
Bagaimana
pengertian pengumpulan data?
2.
Bagaimana
teknik pengumpulan data?
3.
Apa
saja macam-macam tehnik pengumpulan data?
C.
Tujuan Penulisan
1.
Untuk
mengetahui bagaimana pengertian pengumpulan data.
2.
Untuk
mengetahui bagaimana teknik pengumpulan data.
3.
Untuk
mengetahui apa saja macam-macam tehnik pengumpulan data.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Pengumpulan Data
Dalam Kamus
Besar Bahasa Indonesia, pengertian pengumpulan data adalah proses, cara,
perbuatan mengumpulkan, atau menghimpun data. Sedangkan metode pengumpulan data
ialah teknik atau cara-cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk menghimpun
data. Metode (cara atau teknik) menunjuk suatu kata yang abstrak dan tidak
diwujudkan dalam benda, tetapi hanya dapat dilihat penggunaannya melalui:
angket, wawancara, pengamatan, ujian (tes), dokumentasi dan lainya.[1]
Pengumpulan
data dilakukan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan dalam rangka mencapai
tujuan penelitian. Tujuan yang diungkapkan dalam bentuk hipotesis merupakan
jawaban sementara terhadap pertanyaan penelitian. Jawaban itu masih perlu diuji
secara empiris, dan untuk maksud inilah dibutuhkan pengumpulan data.[2]
Proses
pengumpulan data pada dasarnya merupakan serangkaian proses yang dilakukan
sesuai dengan metode penelitian yang dipergunakan. Dalam penelitian kualitatif
proses pengumpulan data dilakukan melalui beberapa tahapan yang saling terkait,
yaitu menentukan setting dan partisipasi atau subjek penelitian, menentukan
jenis data yang akan di kumpulkan atau dicari, menentukan tehnik pengumpulan
data dan melakukan pengumpulan data.[3]
B.
Rancangan Tehnik Pengumpulan Data
Teknik
pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam proses penelitian,
karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Teknik pengumpulan
data yang diperlukan disini adalah teknik pengumpulan data mana yang paling
tepat, sehingga benar-benar didapat data yang valid dan reliable. Tanpa
mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data
yang memenuhi standar data yang ditetapkan.[4]
Dalam suatu
penelitian, langkah pengumpulan data adalah satu tahap yang sangat menentukan
terhadap proses dan hasil penelitian yang akan dilaksanakan tersebut. Kesalahan
dalam melaksanakan pengumpulan data dalam satu penelitian, akan berakibat
langsung terhadap proses dan hasil suatu penelitian.
Bila dilihat
dari sumber datanya, maka pengumpulan data dapat menggunakan sumber pimer dan
sumber sekunder yaitu:
1.
Teknik
Pengumpulan Data Primer
Teknik pengumpulan data primer
adalah pengumpulan data yang dilakukan secara langsung pada lokasi penelitian.
Pengumpulan data primer dilakukan dengan instrument: wawancara dan observasi
2.
Teknik
Pengumpulan Data Sekunder
Teknik pengumpulan data sekunder
adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui studi bahan- bahan
kepustakaan yang perlu untuk mendukung data primer. Pengumpulan data sekunder
dilakukan dengan instrumen sebagai berikut :
a.
Studi
Kepustakaan yaitu pengumpulan data yang diperoleh dari buku- buku, karya
ilmiah, pendapat para ahli yang memiliki relevansi dengan masalah yang
diteliti.
b.
Studi
Dokumentasi yaitu pengumpulan data yang diperoleh dengan menggunakan catatan-
catatan tertulis yang ada dilokasi penelitian serta sumber- sumber lain yang
menyangkut masalah yang diteliti dengan instansi terkait.[5]
C.
Macam-macam Tehnik dan Metode Pengumpulan Data
Ada beberapa
teknik pengumpulan data yaituwawancara, angket, observasi, dokumentasi, tehnik
tambahan.
1.
Wawancara
Wawancara
adalah tanya-jawab atau pertemuan dengan seseorang untuk suatu pembicaraan.
Metode wawancara dalam konteks ini berarti proses memperoleh suatu fakta atau
data dengan melakukan komunikasi langsung dengan responden penelitian, baik
secara temu wicara atau menggunakan teknologi komunikasi.[6]
Wawancara amat diperlukan dalam penelitian kualitatif, karena banyak hal yang
tidak mungkin dapat diobservasi langsung, seperti perasaan, pikiran, motif,
serta pengalaman masalalu responden/ informan. Dalam melakukan wawancara
peneliti perlu mempunyai pemahaman tepat akan topik yang akan digali, selain
itu peneliti juga harus memiliki kemampuan bertanya dengan baik .
Macam-Macam
Wawancara Yaitu:
1)
Wawancara
Terstruktur
Pada wawancara
ini, pengumpul data telah menyiapkan intrumen penelitian berupa
pertanyaan-pertanyaan tertulis yang alternative jawabnnya pun telah disiapkan.
Dengan wawancara terstruktur ini, setiap responden diberi pertanyaan yang sama
dan pengumpul data mencatatnya.
2)
Wawancara
Semiterstruktur
Jenis wawancara ini sudah termasuk kategori in-dept interview dimana
dalam pelaksanaannya lebih bebas dibandingkan dengan wawancara terstruktur.
Tujuannya adalah untuk menemukan permasalahn lebih terbuka, dimana pihak yang
diwawancarai diminta pendapat atau ide-idenya.
Dalam melakukan wawancara ini, peneliti mendengarkan dan mencatat apa
yang dikemukakan oleh informan.
3)
Wawancara
Tidak Terstruktur
Wawancara ini bebas, dimana peneliti tidak menggunakan pedoman
wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan
datanya. Pedoman wawancara yang digunakan hanya berupa garis-garis besar
permasalahan yang akan ditanyakan.[7]
Langkah-Langkah
Wawancara yaitu:
Lincoln and Guba dalam Sanapiah
Faisal, mengemukakan ada tujuh langkah dalam penggunaan metode wawancara untuk
mengumpulkan data dalam penelitian yaitu:
1)
Menetapkan
kepada siapa wawancara itu akan dilakukan
2)
Menyiapkan
pokok-pokok masalah yang akan menjadi bahan pembicaraan
3)
Mengawali
atau membuka alur wawancara
4)
Melangsungkan
alur wawancara
5)
Menginformasikan
ikhtisar hasil wawancara dan mengakhirinya
6)
Menuliskan
hasil wawancara ke dalam catatan lapangan
7)
Mengidentifikasi
tindak lanjut dari hasil wawancara yang telah diperoleh[8]
Jenis-Jenis Pertanyaan dalam Wawancara yaitu:
1)
Pertanyaan
yang berkaitan dengan pengalaman
2)
Pertanyaan
yang berkaitan dengan pendapat
3)
Pertanyaan
yang berkaitan dengan perasaan
4)
Pertanyaan
tentang pengetahuan
5)
Pertanyaan
yang berkenaan dengan indera
6)
Pertanyaan
yang berkaitan dengan latar belakang atau demografi
Kelebihan dari
metode wawancara ini adalah:
·
Data
dijamin dari sumber primer dan langsung serta dipertanggung jawabkan
·
Wawancara
dapat dilaksanakan kepada setiap individu dengan tidak dibatasi adanya
faktor-faktor fisik keduanya.
·
Data
dapat diperoleh lebih dalam sampai makna dan latar belakang jawaban responden
dapat diketahui.
Sedangkan
beberapa kelemahan dari metode wawancara ini adalah:
·
Metode
ini memerlukan waktu, tenaga dan biaya yang lebih besar
·
Responden
sering sulit diketemukan dalam satu-dua kali perjalanan, sehingga kadang –
kadanga menyulitkan dan melemahkan semangat pewawancara
·
Kerahasiaan
responden kurang terjamin, sehingga kadang-kadang dalam memberikan jawaban
kurang jujur
2.
Angket
Angket adalah
sejumlah pertanyaan secara tertulis yang akan dijawab oleh responden
penelitian, agar peneliti memperoleh data langan / empiris untuk memecahkan
masalah penelitian dan menguji hipotesis yang telah di tetapkan. Metode angket
ini memiliki sasaran yang sama dengan metode wawancara yaitu memperoleh data
lapangan yang mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang dijawab oleh responden
penelitian. Wawancara dilakukan secara langsung, sedangkan angket dilakukan
secara tertulis.
3.
Observasi
Observasi
adalah pengamatan, perhatian, atau pengawasan. Metode pengumpulan data denga
observasi artinya mengumpulkan data atau menjaring data dengan melakukan
pengamatan terhadap subjek dan atau objek penelitian secara seksama (cermat,
teliti) dan sistematis.
Macam-Macam Observasi
yaitu:
1)
Observasi
Partisipatif
Dalam observasi ini peneliti terlibat dalam kegiatan sehari-hari
orang yang sedang diamati atau digunakan sebagai sumber data penelitian. Sambil
melakukan pengamatan, peneliti ikut melakukan apa yang dikerjakan oleh sumber
data, dan ikut merasakan suka dukanya. Dengan observasi partisipan ini, maka
data yang diperoleh akan lebih lengkap, tajam dan sampai mengetahui pada
tingkat makna dari setiap perilaku yang nampak.[9]
Observasi partisipatif diglongkan menjadi empat yaitu:
a.
Observasi
yang pasif
Jadi dalam hal ini peneliti datang di tempat orang yang diamati,
tetapi tidak ikut terlibat dalam kegiatan tersebut.
b.
Observasi
yang moderat
Dalam bservasi ini terdapat keseimbangan antara peneliti menjadi
orang dalam dengan orang luar. Peneliti dalam pengumpulan data ikut observasi
partisipatif dalam beberapa kegiatan, tetapi tidak semuanya.
c.
Observasi
yang aktif
Dalam penelitian ini, peneliti ikut melakukan apa yang dilakukan
oleh narasumber, tetapi belum sepenuhnya lengkap.
d.
Observasi
yang lengkap
Dalam melakukan pengumpulan data, peneliti sudah terlibat
sepenuhnya terhadap apa yang dilakukan sumber data. Jadi, suasananya sudah
natural, peneliti tidak terlihat melakukan penelitian. Hal ini merupakan
keterlibatan peneliti yang tertinggi terhadap aktivitas kehidupan yang
diteliti.[10]
2)
Observasi
Terusterang dan Tersamar
Dalm hal ini,
peneliti saat melakukan pengumpulan data menyatakan terus terang kepada sumber
data, bahwa ia sedang melakukan penelitian. Jadi mereka yang diteliti mengetahui
sejak awal sampai akhir tentang aktivitas peneliti. Tetapi dalam suatu saat
peneliti juga tidak harus terus terang atau tersamar dalam observasi. Hal ini
untuk menghindari kalau suatu data yang dicari adalah data yang masih
dirahasiakan. Kemungkinan kalau dilakukan dengan terus terang maka peneliti
tidak akan diijinkan untuk melakukan observasi.
3)
Observasi
Tak Terstruktur
Observasi tidak
terstruktur adalah observai yang tidak disiapkan secara sistematis tentang apa
yang akan diobservasikan. Hal ini dilakukan karena peneliti tidak tahu secara
pasti tentang apa yang akan diamati. Dalam melakukan pengamatn, peneliti tidak
menggunakan instrument yang telah baku.[11]
4.
Metode
Dokumentasi
Dokumen
merupakan rekaman kejadian masalalu yang di tulis atau di cetak, mereka dapat
berupa catatan anekdot, surat, buku harian, biografi, dokumen-dokumen. Dokumen
yang berbentuk gambar misalnya foto, gambar hidup, sketsa, dan lain-lain.
Dokumen yang berbentuk karya misalnya, karya seni, yang dapat berupa gambar,
patung, film, dan lain-lain. Dokumen merupakan sumber data penting dalam
analisis konsep dan studi bersejarah.
5.
Tehnik
Triangulasi atau Gabungan
Dalam tehnik
pengumpulan data, triangulasi diartikan sebagai teknik pegumpulan data yang
bersifat menggabungkan dari beberapa teknik pengumpulan data dan sumber data
yang telah ada. Bila peneliti mengumpulkan data dengan triangulasi, maka
sebenarnya peneliti mengumpulkan data yang sekaligus menguji kredibilitas data
yaitu mengecek kredibilitas data dengan berbagai teknik pengumpulan data dan
berbagai sumber data.
Dalam hal
triangulasi, Susan Stainback (1988) menyatakan bahwa triangulasi bukan untuk
mencari kebenaran tentang beberapa fenomena, tetapi lebih pada peningkatan
pemahaman peneliti terhadap apa yang telah ditemukan. Selanjutnya, Bodgan
menyatakan bahwa tujuan penelitian
kualitatif memng bukan semata-mata mencari kebenaran, tetapi lebih pada
pemahaman subjek terhadap dunia sekitarnya. Dalam memahami dunia sekitarnya
mungkin apa yang dikemukakan informan salah, karena tidak sesuai teori, tidak
sesuai hukum
Selanjutnya
Mathinson (1988) mengemukakan bahwa nilai dari tehnik pengumpulan data dengan
triangulasi adalah bentuk untuk mengetahui data yang diperoleh meluas, tidak
konsisten atau kontradiksi. Oleh karena itu, dengan menggunakan tehnik
triangulasi dalam pengumpulan data, maka yang diperoleh akan lebih konsisten,
tuntas, dan pasti
Melaui triangulasi,
akan lebih meningkatkan kekuatan data.(Patton 1980).[12]
6.
Tehnik
tambahan
Tambahan merupakan
tehnik yang membantu interpretasi, elaborasi, atau menguatkan datam yang
dihasilkan dari observasi, wawancara mendalam, dokumen, artefak.[13]
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Jadi,
dalam uraian pembahasan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa pengumpulan data
adalah proses, cara, perbuatan mengumpulkan, atau menghimpun data. Sedangkan
metode pengumpulan data ialah teknik atau cara-cara yang dapat digunakan oleh
peneliti untuk menghimpun data. Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang
paling utama dalam proses penelitian, karena tujuan utama dari penelitian
adalah mendapatkan data. Teknik pengumpulan data yang diperlukan disini adalah
teknik pengumpulan data mana yang paling tepat, sehingga benar-benar didapat
data yang valid dan reliable.
Bila
dilihat dari sumber datanya, maka pengumpulan data dapat menggunakan sumber
pimer dan sumber sekunder. Terdapat pula beberapa tehnik dan metode pengumpulan
data, diantaranya dengan wawancara, angket, observasi, metode dokumentasi,
tehnik triangulasi atau gabungan, dan juga terdapat teknik tambahan.
DAFTAR
PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi, Manajemen
Penelitian, Jakarta: Rineka Cipta, 2000.
Soehartono
, Irawan, Metode Penelitian Sosial, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 1995.
Sugiyono, Metode Penelitian
Kombinasi,(Mixed Methods), Bandung:
Alfabeta, 2014.
Suharsaputra,Uhar, “Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatifm
dan Tindakan”, Bandung: Refika Aditama. 2001.
Supardi,”Metodologi Penelitian
Ekonomi dan Bisnis”, Yogyakarta: UII Press, 2005.
Suryabrata,
Sumadi, Metodologi Penelitian, Jakarta : Raja Grafindo, 2008.
epository.upi.edu/11252/6/S_PSR_0900170_Chapter3.pdf.
diakses 9/04/2018, pukul 13.33.
[1] Suharsimi
Arikunto, Manajemen Penelitian, (Jakarta: Rineka Cipta, 2000), hlm. 134.
[2]
Sumadi Suryabrata, Metodologi Penelitian, (Jakarta : Raja Grafindo,
2008).
[3]
Uhar Suharsaputra,”Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatifm dan Tindakan”,
(Bandung: Refika Aditama), hlm.207-208.
[5]
epository.upi.edu/11252/6/S_PSR_0900170_Chapter3.pdf. diakses 9/04/2018, pukul
13.33.
[12]
Sugiyono,
Metode Penelitian Kombinasi,(Mixed Methods), (Bandung: Alfabeta, 2014), hlm. 327-329.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar