Rabu, 19 Desember 2018

Makalah Metodloi Penelitian Ekonomi: Teknik Pengumpulan Data

MAKALAH
RANCANGAN TEKNIK DAN METODE PENGUMPULAN DATA

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah:
METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI ISLAM
Dosen Pengampu:
Ali Samsuri M.EI

Disusun oleh:
                                    Betty Ike Destari R                 931329515
Retno Sulistiyani                     931335515
Arif Saputra                            931338115
Tomi Kisna Afan                    931339015
KELAS: D

JURUSAN SYARI’AH
PROGRAM STUDI EKONOMI SYARI’AH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
(STAIN) KEDIRI

2018

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Penelitian dapat diartikan sebagai suatu proses penyelidikan secara sistematis yang ditujukan pada penyediaan  informasi untuk menyelesaikan masalah. Metode pengumpulan data adalah teknik atau cara-cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk pengumpulan data. Teknik dalam menunjuk suatu kata yang abstrak dan tidak diwujudkan dalam benda, tetapi hanya dapat dilihat penggunaannya melalui: angket, wawancara, pengamatan, ujian (tes), dokumentasi, dan lain-lain.
Dalam penelitian ilmiah, agar data yang kita kumpulkan menjadi valid, maka kita harus mengetahui bagaimana cara-cara pengumpulan data dalam penelitian itu, sehingga data yang kita peroleh dapat menjadi pendukung terhadap kebenaran suatu konsep tertentu. Dan dalam kegiatan penelitian, keberadaan instrumen penelitian merupakan bagian yang sangat integral dan termasuk dalam komponen metodologi penelitian karena instrumen penelitian merupakan alat yang digunakan untuk mengumpulkan, memeriksa, menyelidiki suatu masalah yang sedang diteliti.
Menyusun instrumen merupakan suatu proses dalam penyusunan alat evaluasi karena dengan mengevaluasi kita akan memperoleh data tentang objek yang diteliti.

B.     Rumusan Masalah
1.      Bagaimana pengertian pengumpulan data?
2.      Bagaimana teknik pengumpulan data?
3.      Apa saja macam-macam tehnik pengumpulan data?

C.    Tujuan Penulisan
1.      Untuk mengetahui bagaimana pengertian pengumpulan data.
2.      Untuk mengetahui bagaimana teknik pengumpulan data.
3.      Untuk mengetahui apa saja macam-macam tehnik pengumpulan data.






BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Pengumpulan Data
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian pengumpulan data adalah proses, cara, perbuatan mengumpulkan, atau menghimpun data. Sedangkan metode pengumpulan data ialah teknik atau cara-cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk menghimpun data. Metode (cara atau teknik) menunjuk suatu kata yang abstrak dan tidak diwujudkan dalam benda, tetapi hanya dapat dilihat penggunaannya melalui: angket, wawancara, pengamatan, ujian (tes), dokumentasi dan lainya.[1]
Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan dalam rangka mencapai tujuan penelitian. Tujuan yang diungkapkan dalam bentuk hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap pertanyaan penelitian. Jawaban itu masih perlu diuji secara empiris, dan untuk maksud inilah dibutuhkan pengumpulan data.[2]
Proses pengumpulan data pada dasarnya merupakan serangkaian proses yang dilakukan sesuai dengan metode penelitian yang dipergunakan. Dalam penelitian kualitatif proses pengumpulan data dilakukan melalui beberapa tahapan yang saling terkait, yaitu menentukan setting dan partisipasi atau subjek penelitian, menentukan jenis data yang akan di kumpulkan atau dicari, menentukan tehnik pengumpulan data dan melakukan pengumpulan data.[3]

B.     Rancangan Tehnik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam proses penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Teknik pengumpulan data yang diperlukan disini adalah teknik pengumpulan data mana yang paling tepat, sehingga benar-benar didapat data yang valid dan reliable. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan.[4]
Dalam suatu penelitian, langkah pengumpulan data adalah satu tahap yang sangat menentukan terhadap proses dan hasil penelitian yang akan dilaksanakan tersebut. Kesalahan dalam melaksanakan pengumpulan data dalam satu penelitian, akan berakibat langsung terhadap proses dan hasil suatu penelitian.
Bila dilihat dari sumber datanya, maka pengumpulan data dapat menggunakan sumber pimer dan sumber sekunder yaitu:
1.      Teknik Pengumpulan Data Primer
Teknik pengumpulan data primer adalah pengumpulan data yang dilakukan secara langsung pada lokasi penelitian. Pengumpulan data primer dilakukan dengan instrument: wawancara dan observasi
2.   Teknik Pengumpulan Data Sekunder
Teknik pengumpulan data sekunder adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui studi bahan- bahan kepustakaan yang perlu untuk mendukung data primer. Pengumpulan data sekunder dilakukan dengan instrumen sebagai berikut :
a.       Studi Kepustakaan yaitu pengumpulan data yang diperoleh dari buku- buku, karya ilmiah, pendapat para ahli yang memiliki relevansi dengan masalah yang diteliti.
b.      Studi Dokumentasi yaitu pengumpulan data yang diperoleh dengan menggunakan catatan- catatan tertulis yang ada dilokasi penelitian serta sumber- sumber lain yang menyangkut masalah yang diteliti dengan instansi terkait.[5]

C.    Macam-macam Tehnik dan Metode Pengumpulan Data
Ada beberapa teknik pengumpulan data yaituwawancara, angket, observasi, dokumentasi, tehnik tambahan.
1.      Wawancara
Wawancara adalah tanya-jawab atau pertemuan dengan seseorang untuk suatu pembicaraan. Metode wawancara dalam konteks ini berarti proses memperoleh suatu fakta atau data dengan melakukan komunikasi langsung dengan responden penelitian, baik secara temu wicara atau menggunakan teknologi komunikasi.[6] Wawancara amat diperlukan dalam penelitian kualitatif, karena banyak hal yang tidak mungkin dapat diobservasi langsung, seperti perasaan, pikiran, motif, serta pengalaman masalalu responden/ informan. Dalam melakukan wawancara peneliti perlu mempunyai pemahaman tepat akan topik yang akan digali, selain itu peneliti juga harus memiliki kemampuan bertanya dengan baik .

            Macam-Macam Wawancara Yaitu:
1)      Wawancara Terstruktur
Pada wawancara ini, pengumpul data telah menyiapkan intrumen penelitian berupa pertanyaan-pertanyaan tertulis yang alternative jawabnnya pun telah disiapkan. Dengan wawancara terstruktur ini, setiap responden diberi pertanyaan yang sama dan pengumpul data mencatatnya.
2)      Wawancara Semiterstruktur
Jenis wawancara ini sudah termasuk kategori in-dept interview dimana dalam pelaksanaannya lebih bebas dibandingkan dengan wawancara terstruktur. Tujuannya adalah untuk menemukan permasalahn lebih terbuka, dimana pihak yang diwawancarai diminta pendapat atau ide-idenya.  Dalam melakukan wawancara ini, peneliti mendengarkan dan mencatat apa yang dikemukakan oleh informan.
3)      Wawancara Tidak Terstruktur
Wawancara ini bebas, dimana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya. Pedoman wawancara yang digunakan hanya berupa garis-garis besar permasalahan yang akan ditanyakan.[7]

            Langkah-Langkah Wawancara yaitu:
            Lincoln and Guba dalam Sanapiah Faisal, mengemukakan ada tujuh langkah dalam penggunaan metode wawancara untuk mengumpulkan data dalam penelitian yaitu:
1)      Menetapkan kepada siapa wawancara itu akan dilakukan
2)      Menyiapkan pokok-pokok masalah yang akan menjadi bahan pembicaraan
3)      Mengawali atau membuka alur wawancara
4)      Melangsungkan alur wawancara
5)      Menginformasikan ikhtisar hasil wawancara dan mengakhirinya
6)      Menuliskan hasil wawancara ke dalam catatan lapangan
7)      Mengidentifikasi tindak lanjut dari hasil wawancara yang telah diperoleh[8]
           
            Jenis-Jenis Pertanyaan dalam Wawancara yaitu:
1)      Pertanyaan yang berkaitan dengan pengalaman
2)      Pertanyaan yang berkaitan dengan pendapat
3)      Pertanyaan yang berkaitan dengan perasaan
4)      Pertanyaan tentang pengetahuan
5)      Pertanyaan yang berkenaan dengan indera
6)      Pertanyaan yang berkaitan dengan latar belakang atau demografi

Kelebihan dari metode wawancara ini adalah:
·         Data dijamin dari sumber primer dan langsung serta dipertanggung jawabkan
·         Wawancara dapat dilaksanakan kepada setiap individu dengan tidak dibatasi adanya faktor-faktor fisik keduanya.
·         Data dapat diperoleh lebih dalam sampai makna dan latar belakang jawaban responden dapat diketahui.
Sedangkan beberapa kelemahan dari metode wawancara ini adalah:
·         Metode ini memerlukan waktu, tenaga dan biaya yang lebih besar
·         Responden sering sulit diketemukan dalam satu-dua kali perjalanan, sehingga kadang – kadanga menyulitkan dan melemahkan semangat pewawancara
·         Kerahasiaan responden kurang terjamin, sehingga kadang-kadang dalam memberikan jawaban kurang jujur

2.      Angket
Angket adalah sejumlah pertanyaan secara tertulis yang akan dijawab oleh responden penelitian, agar peneliti memperoleh data langan / empiris untuk memecahkan masalah penelitian dan menguji hipotesis yang telah di tetapkan. Metode angket ini memiliki sasaran yang sama dengan metode wawancara yaitu memperoleh data lapangan yang mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang dijawab oleh responden penelitian. Wawancara dilakukan secara langsung, sedangkan angket dilakukan secara tertulis.

3.      Observasi
Observasi adalah pengamatan, perhatian, atau pengawasan. Metode pengumpulan data denga observasi artinya mengumpulkan data atau menjaring data dengan melakukan pengamatan terhadap subjek dan atau objek penelitian secara seksama (cermat, teliti) dan sistematis.
Macam-Macam Observasi yaitu:
1)      Observasi Partisipatif
Dalam observasi ini peneliti terlibat dalam kegiatan sehari-hari orang yang sedang diamati atau digunakan sebagai sumber data penelitian. Sambil melakukan pengamatan, peneliti ikut melakukan apa yang dikerjakan oleh sumber data, dan ikut merasakan suka dukanya. Dengan observasi partisipan ini, maka data yang diperoleh akan lebih lengkap, tajam dan sampai mengetahui pada tingkat makna dari setiap perilaku yang nampak.[9]
Observasi partisipatif diglongkan menjadi empat yaitu:
a.       Observasi yang pasif
Jadi dalam hal ini peneliti datang di tempat orang yang diamati, tetapi tidak ikut terlibat dalam kegiatan tersebut.
b.      Observasi yang moderat
Dalam bservasi ini terdapat keseimbangan antara peneliti menjadi orang dalam dengan orang luar. Peneliti dalam pengumpulan data ikut observasi partisipatif dalam beberapa kegiatan, tetapi tidak semuanya.

c.       Observasi yang aktif
Dalam penelitian ini, peneliti ikut melakukan apa yang dilakukan oleh narasumber, tetapi belum sepenuhnya lengkap.
d.      Observasi yang lengkap
Dalam melakukan pengumpulan data, peneliti sudah terlibat sepenuhnya terhadap apa yang dilakukan sumber data. Jadi, suasananya sudah natural, peneliti tidak terlihat melakukan penelitian. Hal ini merupakan keterlibatan peneliti yang tertinggi terhadap aktivitas kehidupan yang diteliti.[10]
2)      Observasi Terusterang dan Tersamar
Dalm hal ini, peneliti saat melakukan pengumpulan data menyatakan terus terang kepada sumber data, bahwa ia sedang melakukan penelitian. Jadi mereka yang diteliti mengetahui sejak awal sampai akhir tentang aktivitas peneliti. Tetapi dalam suatu saat peneliti juga tidak harus terus terang atau tersamar dalam observasi. Hal ini untuk menghindari kalau suatu data yang dicari adalah data yang masih dirahasiakan. Kemungkinan kalau dilakukan dengan terus terang maka peneliti tidak akan diijinkan untuk melakukan observasi.
3)      Observasi Tak Terstruktur
Observasi tidak terstruktur adalah observai yang tidak disiapkan secara sistematis tentang apa yang akan diobservasikan. Hal ini dilakukan karena peneliti tidak tahu secara pasti tentang apa yang akan diamati. Dalam melakukan pengamatn, peneliti tidak menggunakan instrument yang telah baku.[11]
4.      Metode Dokumentasi
Dokumen merupakan rekaman kejadian masalalu yang di tulis atau di cetak, mereka dapat berupa catatan anekdot, surat, buku harian, biografi, dokumen-dokumen. Dokumen yang berbentuk gambar misalnya foto, gambar hidup, sketsa, dan lain-lain. Dokumen yang berbentuk karya misalnya, karya seni, yang dapat berupa gambar, patung, film, dan lain-lain. Dokumen merupakan sumber data penting dalam analisis konsep dan studi bersejarah.
5.      Tehnik Triangulasi atau Gabungan
Dalam tehnik pengumpulan data, triangulasi diartikan sebagai teknik pegumpulan data yang bersifat menggabungkan dari beberapa teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada. Bila peneliti mengumpulkan data dengan triangulasi, maka sebenarnya peneliti mengumpulkan data yang sekaligus menguji kredibilitas data yaitu mengecek kredibilitas data dengan berbagai teknik pengumpulan data dan berbagai sumber data.
Dalam hal triangulasi, Susan Stainback (1988) menyatakan bahwa triangulasi bukan untuk mencari kebenaran tentang beberapa fenomena, tetapi lebih pada peningkatan pemahaman peneliti terhadap apa yang telah ditemukan. Selanjutnya, Bodgan menyatakan bahwa  tujuan penelitian kualitatif memng bukan semata-mata mencari kebenaran, tetapi lebih pada pemahaman subjek terhadap dunia sekitarnya. Dalam memahami dunia sekitarnya mungkin apa yang dikemukakan informan salah, karena tidak sesuai teori, tidak sesuai hukum
Selanjutnya Mathinson (1988) mengemukakan bahwa nilai dari tehnik pengumpulan data dengan triangulasi adalah bentuk untuk mengetahui data yang diperoleh meluas, tidak konsisten atau kontradiksi. Oleh karena itu, dengan menggunakan tehnik triangulasi dalam pengumpulan data, maka yang diperoleh akan lebih konsisten, tuntas, dan pasti
Melaui triangulasi, akan lebih meningkatkan kekuatan data.(Patton 1980).[12]
6.      Tehnik tambahan
Tambahan merupakan tehnik yang membantu interpretasi, elaborasi, atau menguatkan datam yang dihasilkan dari observasi, wawancara mendalam, dokumen, artefak.[13]



BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Jadi, dalam uraian pembahasan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa pengumpulan data adalah proses, cara, perbuatan mengumpulkan, atau menghimpun data. Sedangkan metode pengumpulan data ialah teknik atau cara-cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk menghimpun data. Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam proses penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Teknik pengumpulan data yang diperlukan disini adalah teknik pengumpulan data mana yang paling tepat, sehingga benar-benar didapat data yang valid dan reliable.
Bila dilihat dari sumber datanya, maka pengumpulan data dapat menggunakan sumber pimer dan sumber sekunder. Terdapat pula beberapa tehnik dan metode pengumpulan data, diantaranya dengan wawancara, angket, observasi, metode dokumentasi, tehnik triangulasi atau gabungan, dan juga terdapat teknik tambahan.











DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi, Manajemen Penelitian, Jakarta: Rineka Cipta, 2000.
Soehartono , Irawan, Metode Penelitian Sosial, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 1995.
Sugiyono, Metode Penelitian Kombinasi,(Mixed Methods),  Bandung: Alfabeta, 2014.
Suharsaputra,Uhar, “Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatifm dan Tindakan”, Bandung: Refika Aditama. 2001.
Supardi,”Metodologi Penelitian Ekonomi dan Bisnis”, Yogyakarta: UII Press, 2005.
Suryabrata, Sumadi, Metodologi Penelitian, Jakarta : Raja Grafindo, 2008.

epository.upi.edu/11252/6/S_PSR_0900170_Chapter3.pdf. diakses 9/04/2018, pukul 13.33.





[1] Suharsimi Arikunto, Manajemen Penelitian, (Jakarta: Rineka Cipta, 2000), hlm. 134.
[2] Sumadi Suryabrata, Metodologi Penelitian, (Jakarta : Raja Grafindo, 2008).
[3] Uhar Suharsaputra,”Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatifm dan Tindakan”, (Bandung: Refika Aditama), hlm.207-208.
[4] Sugiyono, Metode Penelitian Kombinasi,(Mixed Methods),  (Bandung: Alfabeta, 2014), hlm. 308.
[5] epository.upi.edu/11252/6/S_PSR_0900170_Chapter3.pdf. diakses 9/04/2018, pukul 13.33.
[6] Supardi,”Metodologi Penelitian Ekonomi dan Bisnis”, (Yogyakarta: UII Press, 2005),hlm.121.
[7] Sugiyono, Metode Penelitian Kombinasi,(Mixed Methods),  (Bandung: Alfabeta, 2014), hlm. 318-319.
[8] Sugiyono, Metode Penelitian Kombinasi,(Mixed Methods),  (Bandung: Alfabeta, 2014), hlm. 320-322.
[9] Irawan Soehartono, Metode Penelitian Sosial, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 1995), hlm. 65.
[10] Sugiyono, Metode Penelitian Kombinasi,(Mixed Methods),  (Bandung: Alfabeta, 2014), hlm. 311.
[11] Sugiyono, Metode Penelitian Kombinasi,(Mixed Methods),  (Bandung: Alfabeta, 2014), hlm. 312
[12] Sugiyono, Metode Penelitian Kombinasi,(Mixed Methods),  (Bandung: Alfabeta, 2014), hlm. 327-329.
[13] Uhar Suharsaputra,”Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatifm dan Tindakan”…214-216

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Makalah Kewirausahaan: Transformasi, Inovasi dan Kreativitas Kewirausahaan

RESUME TRANSFORMASI KEWIRAUSAHAAN, TEORI INOVASI DAN KREATIVITAS Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah: KEWIRAUSAHAAN Dosen Peng...