BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Manusia sebagai makhluk sosial tidak akan pernah lepas dari
ketergantungannya dengan makhluk lain dalam menjalani kehidupan. Setiap orang
akan mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya jika tidak saling
berhubungan dan bekerja sama dengan orang lain. Oleh karena itu manusia perlu
melakukan kerja sama antara satu pihak dengan pihak lain guna meningkatkan
taraf perekonomian dan kebutuhan hidup, atau keperluan – keperluan lainnya.[1]
Kerja sama antara pihak yang memiliki kepentingan dapat tercipta
didalam kegiatan investasi. Pihak yang memiliki dana memberikan modal kepada
pihak lain yang memiliki keahlian usaha tetapi tidak memiliki modal, sehingga
terjalin kerja sama diantara keduanya. Investasi merupakan penempatan sejumlah modal tertentu
untuk membiayai proses usaha dengan tujuan mendapatkan keuntungan dimasa yang
akan datang. Melalui investasi, harta yang dimiliki menjadi produktif dan mendatangkan
manfaat bagi pertumbuhan ekonomi dan masyarakat luas.[2]
Investasi didukung teknologi informasi yang canggih akan semakin
baik, karena dipermudahkan dalam berkomunikasi dengan investor jadi terjalin
kerjasama yang baik diantara investor dengan investor lainnya. Tetapi terdapat
titik kelemahan dengan adanya keunggulan teknologi informasi tersebut dalam
mempengaruhi strategi investor untuk berinvestasi.
Berdasarkan pemaparan diatas kami sebagai penulis tertarik untuk
melakukan penelitian guna mengetahui dan mengkaji lebih lanjut tentang investasi
judul “Pengaruh Keunggulan Teknologi Informasi dalam Strategi Investor
Terhadap Investasi”.
B.
Rumusan Masalah
Berdasarkan
latar belakang masalah yang dikemukakan, maka dapat disajikan rumusan masalah
sebagai berikut:
1.
Bagaimana pengaruh keunggulan teknologi dalam strategi yang
digunakan investor untuk berinvestasi?
C.
Tujuan Penelitian
1.
Untuk mengetahui pengaruh keunggulan teknologi dalam strategi yang
digunakan investor untuk berinvestasi.
BAB II
LANDASAN TEORI
A.
Tinjauan Tentang Investasi
1.
Pengertian Investasi
Istilah investasi berasal dari bahasa Latin, yaitu investire
(memakai), sedangkan dalam bahasa Inggris disebut dengan investment.
Kata Invest sebagai kata dasar dari investment memiliki arti menanam. Dalam
kamus istilah Pasar Modal dan Keuangan kata investasi diartikan sebagai
penanaman uang atau modal dalam suatu perusahaan atau proyek untuk tujuan
memperoleh keuntungan. Didalam kamus lengkap Ekonomi, investasi didefinisikan
sebagai penukaran uang dengan bentuk – bentuk kekayaan lain, seperti saham atau
harta tidak bergerak yang diharapkan dapat ditahan selama periode waktu
tertentu supaya menghasilkan pendapatan.
Pendapat lainnya, investasi diartikan sebagai komitmen atas
sejumlah dana atau sumber daya lainnya yang dilakukan pada saat ini, dengan
tujuan memperoleh sejumlah keuntungan dimasa datang. Jadi, pada dasarnya sama
yaitu penempatan sejumlah kekayaan untuk mendapatkan keuntungan dimasa yang
akan datang.
Investasi pada umumnya merupakan suatu istilah dengan beberapa
pengertian yang berhubungan dengan keuangan dan ekonomi istilah tersebut
berkaitan dengan akumulasi suatu bentuk aktiva dengan suatu harapan mendapatkan
keuntungan dimasa depan. Terkadang, investasi disebut sebagai penanaman modal.[3]
Investasi dalam arti luas berarti mengorbankan dolar sekarang untuk
dolar pada masa depan. Ada dua atribut berbeda yang melekat : waktu dan risiko.
Pengorbanan terjadi saat sekarang ini dan memiliki kepastian. Hasilnya baru
akan diperoleh kemudian dan besarnya tidak pasti. Pada beberapa kasus, elemen
waktu merupakan faktor yang mendominasi (misalnya obligasi pemerintah). Pada
kasus lain, risiko menjadi atribut yang dominan (misalnya options call pada
saham biasa). Namun bisa juga baik waktu maupun risiko menjadi faktor yang
penting (misalnya jumlah lembar saham biasa). [4]
Dalam Webster’s New Collegiate Dictionary, kata invest
didefinisikan sebagai to make use of for future benefits or advantage and to
commit (money) in order to earn a financial return. Menurut Salim dan Budi
Sutrisno, investasi adalah penanaman modal yang dilakukan oleh investor, baik
investor luar negeri (asing) maupun dalam negeri (domesik) dalam berbagai
bidang usaha yang terbuka untuk invetasi, dengan tujuan untuk memperoleh
keuntungan. Sedangkan menurut A. Abdurrahman, mengemukakan investment
(investasi) mempunyai dua makna yaitu pertama : investasi berarti pembelian
saham, obligasi dan benda-benda tidak bergerak, setelah diadakan analisis akan
menjamin modal yang diletakkan dan memberikan hasil yang memuaskan. Faktor-
faktor tersebut yang membedakan investasi dengan spekulasi. Kedua, dalam teori
ekonomi, investasi berarti pembelian alat produksi (termasuk didalamnya
benda-benda untuk dijual) dengan modal berupa uang. Investasi pada umumnya
merupakan suatu istilah dengan beberapa pengertian yang berhubungan dengan
keuangan dan ekonomi, to use (money) make more money out of something that
expected to increase in value. Istilah tersebut berkaitan dengan akumulasi
suatu bentuk aktiva dengan suatu harapan mendapatkan keuntungan dimasa depan.
Terkadang, investasi disebut juga sebagai penanaman modal.[5]
2.
Tujuan Investasi
Ada beberapa alasan mengapa seseorang melakukan investasi.
Kamaruddin Ahmad, mengemukakan tiga alasan sehingga banyak orang melakukan
investasi, yaitu:
a.
Untuk mendapatkan kehidupan yang lebih layak dimasa mendatang
Seseorang
yang bijaksana akan berfikir bagaimana cara meningkatkan taraf hidupnya dari
waktu ke waktu atau setidak-tidaknya bagaimana berusaha unuk mempertahankan tingkat
pendapatannya yang ada sekarang agar tidak berkurang dimasa yang akan datang.
b.
Mengurangi tekanan inflasi
Dengan
melakukan investasi dalam memilih perusahaan atau objek lain, seseorang dapat
menghindarkan diri agar kekayaan atau harta miliknya tidak merosot nilainya
karena di gerogoti oleh inflasi.
c.
Dorongan untuk menghemat pajak
Beberapa
negara di dunia banyak melakukan kebijakan yang sifatnya mendorong tumbuhnya
investasi di masyarakat melalui fasilitas perpajakan yang di berikan kepada
masyarakat yang melakukan investasi pada bidang-bidang usaha tertentu. Selain
itu, orang melakukan investasi karena dipicu oleh kebutuhan akan masa depan.
Tetapi sangat disayangkan, banyak orang belum memikirkan kebutuhan akan masa
depannya. Padahal semakin ke depan, biaya hidup seseorang pasti akan semakin
bertambah. Selain kebutuhan akan masa depan, orang melakukan investasi dipicu
oleh banyaknya ketidakpastian atau hal-hal lain yang tidak terduga dalam hidup,
misalnya keterbatasan dana, kondisi kesehatan, datangnya musibah secara
tiba-tiba dan kondisi pasar investasi.[6]
3.
Jenis-Jenis Investasi
a.
Investasi berdasarkan asetnya
Investasi
ini merupakan penggolongan investasi dari aspek modal atau kekayaannya.
Investasi ini dibagi menjadi dua jenis yatu pertama, real asset merupakan
investasi yang berwujud seperti gedung-gedung dan kendaraan; kedua, financial
asset yaitu berupa dokumen (surat-surat berharga) yang diperdagangkan dipasar
uang seperti deposito,commercial paper, Surat Berharga Pasar Uang (SBPU), dan
sebagainya. Financial accets juga diperdagangkan dipasar modal seperti
saham,obligasi,warrant,opsi dn sebagainya.
b.
Invetasi berdasarkan pengaruh
Invetasi
model ini merupakan investasi yang berdasarkan pada factor dan keadaan yang
mempengaruhi atau tidak berpengaruh dari kegiatan investasi. Invetasi
berdasatkan pengaruh dibagi menjadi dua yaitu pertama, investasi autonomous (berdiri
sendiri), yaitu invetasi yang tidak dipengaruhi tingkat pendapatan,bersifat
spekulatif,misalnya pembelian surat-surat berharga; kedua, investasi induced
(mempengaruhi-menyebabkan), yakni investasi yang dipegaruh oleh kenaikan
permintaan akan barang dan jasa serta tingkat pendapatan misalnya penghasilan
transitori (penghasilan yang didapat selain dari bekerja),yaitu bungan tabungan
dan sebagainya.
c.
Investasi berdasarkan sumber pembiayaan
Investasi
ini berdasarkan kepada pembiayaa asal atau asal usul investasi itu memperoleh
dana. Invetasi ini dibagi menjadi dua macam: pertama,investasi yang bersumber
dari dana dalam negeri (PMDN), investornya dari dalam negeri : kedua, investasi
yang bersumber dari modal asing ,pembiayaan investasi bersumber dari investor
asing.
d.
Investasi berdasarkan bentuk
Investasi
yang didasarkan pada cara menanamkan investasinya. Investasi modal ini dibagi
menjadi dua bentuk yaitu pertama, investasi lansung dilaksanakan oleh
pemiliknya sendiri,seperti membangun pabrik, membangun gedung selaku konraktor,
membeli total, atau mengakuisi perusahaan; kedua, investasi tidak langsung yang
disebut dengan investasi portofilio,investasi tidak langsung dilakukan melalui
pasar modal dengan instrument surat-surat berharga seperti saham,obligasi,reksadana
beserta turunannya.
e.
Investasi berdasarkan waktu
Investasi
berdasarkan waktu dibagi dua, yaitu: investasi berdasarkan jangka pendek dan
investasi berdasarkan jangka panjang. Investasi jangka pendek merupakan
penanaman modal oleh seseorang yang jangka waktunya relative pendek
misalnya setahun, atau dua tahun. Contohnya tabungan di Bank, deposito,
instrument pasar uang, dll. Sedangkan investasi jangka panjang adalah penanaman
atau penyertaan sebagian kekayaan suatu perusahaan dengan maksud untuk
meperoleh pendapatan tetap dan untuk menguasai atau mengendalikan perusahaan
tersebut dengan waktu 5 tahun dan seterusnya. Contohnya, saham, reksadana,
obligasi, emas batangan, properti, barang koleksi, dll.[7]
B.
Tinjauan Tentang Strategi
1.
Pengertian pemasaran
Salah satu dari definisi pemasaran terpendek adalah “memenuhi
kebutuhan secara menguntungkan.” Definisikan secara luas, pemasaran adalah
proses sosial dan manajerial di mana pribadi atau organisasi memperoleh apa
yang mereka butuhkan dan inginkan melalui penciptaan dan pertukaran nilai
dengan yang lain.[8]
Pemasaran atau marketing merupakan bagian kegiatan yang penting
bagi perusahaan, dimana pemasaran sebagai salah satu faktor yang mendukung
perkembangan perusahaan. Perusahaan yang berhasil dalam melakukan kegiatan
pemasarannya akan mampu mempertahankan kelangsungan hidupnya untuk terus
berkembang demi tercapainya tujuan perusahaan. Berikut adalah beberapa pendapat
para ahli mengenai pengertian pemasaran.
Menurut Kotler dan Keller (2007;6) menyatakan definisi pemasaran
yaitu:
“Pemasaran adalah proses sosial yang didalam individu dan
kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan,
menawarkan dan secara bebas memperkirakan produk yang bernilai dengan pihak
lain”
Sedangkan pengertian pemasaran menurut Kotler dan Amstrong (2006;5)
adalah:
“Marketing is the process by which companies create value for
customer and build strong customer relationship in order to capture value from
customers in return”.
Dari kedua definisi diatas dapat disimpulkan bahwa Pemasaran adalah
suatu proses atau aktivitas yang dilakukan oleh suatu perusahaan atau
organisasi mulai dari perencanaan sampai dengan penyaluran produk untuk
menciptakan nilai pelanggan dan hubungan yang kuat dengan pelanggannya. Hal
tersebut dilakukan dalam upaya perusahaan mencapai tujuannya.[9]
2.
Strategi pemasaran
Setiap perusahaan mengarahkan kegiatan usahanya untuk dapat
menghasilkan produk yang dapat memberikan kepuasan kepada konsumen sehingga
dalam jangka waktu dan jumlah produk tertentu dapat diperoleh keuntungan
seperti yang diharapkan. Melalui produk yang dihasilkannya, perusahaan
menciptakan, membina dan mempertahankan kepercayaan langganan akan produk
tersebut. Keberhasilan suatu perusahaan sangat ditentukan oleh ketepatan
produsen dalam memberikan kepuasan kepada sasaran konsumen yang ditentukannya,
dimana usaha – usaha pemasaran diarahkan kepada konsumen yang ditujukan sebagai
sasaran pasarnya.
Dalam hal tersebut pemasaran menunjang perusahaan didasarkan pada
konsep pemasaran untuk dapat menentukan strategi pemasaran yang mengarahkan
kepada sasaran pasar yang sebenarnya.
Pentingnya strategi pemasaran bagi suatu perusahaan timbul dari
luar, ketidakmampuan perusahaan dalam mengontrol semua faktor yang dibatasi di
lingkungan perusahaan. Demikian pula perubahan – perubahan yang terjadi pada
faktor – faktor tersebut tidak dapat diketahui sebelumnya secara pasti.
Istilah strategi berasal dari bahasa Yunani yaitu strategi
yang berarti seni atau ilmu untuk menjadi seorang Jenderal. Komsep strategi
militer seringkali digunakan dan diterapkan dalam dunia bisnis yang mengikuti
lingkungan yang dipilih dan merupakan pedoman untuk mengalokasikan sumber daya
dan usaha suatu perusahaan.
Fandy Tjiptono (2000;43), menyatakan bahwa :
“Strategi pemasaran adalah rencana yang hendak diikuti oleh
manajer pemasaran. Rencana tindakan ini didasarkan atas analisa situasi dan
tujuan – tujuan perusahaan dan merupakan cara untuk pencapaian tujuan tersebut”.
Dengan perkataan lain, strategi pemasaran adalah serangkaian tujuan
dan sasaran, kebijakan dan aturan yang memberi arah kepada usaha – usaha
pemasaran perusahaan dari waktu ke waktu, pada masing – masing tingkatan dan
acuan serta alokasinya, terutama sebagai tanggapan perusahaan dalam menghadapi
lingkungan dan keadaan persaingan yang selalu berubah. Oleh karena itu,
penentuan strategi pemasaran harus didasarkan atas analisa lingkungan dan
internal perusahaan melalui analisa keunggulan dan kelemahan perusahaan, serta
analisa kesempatan dan ancaman yang dihadapi perusahaaan dari lingkungannya.[10]
3.
Teknologi Informasi
a.
Seputar Teknologi Informasi
Teknologi informasi meliputi teknologi komputer
(computing technology) dan teknologi komunikasi (communication technology) yang
digunakan untuk memproses dan menyebarkan informasi baik itu yang bersifat
finansial atau non finansial (Bodnar dan Hopwood, 1995). Sehingga dapat
dikatakan bahwa Teknologi informasi adalah segala cara atau alat yang yang
terintegrasi yang digunakan untuk menjaring data, mengolah dan mengirimkan atau
menyajikan secara elektronik menjadi informasi dalam berbagai format yang
bermanfaat bagi pemakainya. Investasi terhadap teknologi informasi dibutuhkan
untuk menghasilkan informasi secara cepat, tepat, cermat dan lengkap baik itu
informasi internal maupun informasi eksternal dan untuk memperoleh keunggulan
bersaing, akan tetapi investasi tersebut membutuhkan dana yang besar serta
mempunyai resiko dan ancaman kerugian dari penerapan teknologi informasi itu
sendiri. Untuk membuat keputusan yang lebih efektif dan informative, pengembang
sistem perlu memiliki pemahaman yang lebih baik mengenai faktor-faktor yang
mempengaruhi pemanfaatan teknologi informasi tersebut (Jackson et al, 1997).
Pemahaman secara lengkap dari suatu sistem merupakan kunci dari efektifitas
penggunaan sistem tersebut, sehingga kegagalan dari suatu sistem disebabkan
karena kurangnya pemahaman terhadap sistem tersebut oleh para pegawai/karyawan
(Mortensen, 1988). Untuk dapat memahami dengan baik hubungan antara teknologi
informasi dengan kinerja individu, Sugeng dan Nur indriantoro (1998)
berpendapat bahwa perlu adanya model teoritis komprehensif yang kuat dimana
didalamnya tercakup variable-variabel yang secara signifikan menjadi predictor
langsung maupun tak langsung bagi kinerja individu. Dalam Theory of Reasoned
Action dari Fishbein dan Ajzen (1975) menyatakan bahwa perilaku seseorang
adalah perkiraan dari intensitas dan tindakannya dimana seseorang akan
menggunakan teknologi informasi jika hal itu bermanfaat dan meningkatkan
kinerjanya dan begitu pula sebaiknya. Ficher (1996 dalam Silvia, 2001)
menyatakan bahwa manfaat teknologi informasi baru dapat dirasakan jika pengguna
teknologi informasi tersebut “menyadari” manfaatnya. Disamping itu,
perkembangan teknologi informasi yang sangat cepat dalam lingkungan kerja
menyebabkan pemanfaatan teknologi informasi menjadi masalah yang mendesak.[11]
b.
Pengertian Teknologi Informasi
Pengertian Teknologi Informasi adalah fasilitas-fasilitas yang terdiri
dari perangkat keras dan perangkat lunak dalam mendukung dan meningkatkan
kualitas informasi untuk setiap lapisan masyarakat secara cepat dan
berkualitas. Berikut ini pengertian teknologi informasi menurut para ahli:
1.)
Haag dan Keen (1996): Pengertian teknologi informasi menurut Haag
dan Keen bahwa teknologi informasi adalah seperangkat alat yang membantu anda
bekerja dengan informasi melakukan tugas-tugas yang berhubungan dengan
pemrosesan informasi.
2.)
Oxford English Dictonary (OED): Pengertian teknologi informasi
menurut Oxford English Dictionary adalah hardware dan software dan bisa
termasuk di dalamnya jaringan telekomunikasi yang biasanya dalah konteks bisnis
atau usaha.
3.)
Williams dan Sawyer (2003): Menurut williams dan sawyer, bahwa
pengertian teknologi informasi adalah teknologi yang menggabungkan komputasi
(komputer) dengan jalur komunikasi kecepatan tinggi yang membawa data, suara,
dan video.
4.)
Martin (1999): Menurut martin bahwa teknologi informasi merupakan
teknologi yang tidak hanya pada teknologi komputer (perangkat keras dan
perangkat lunak) yang akan digunakan untuk memproses dan menyimpan informasi,
melainkan mencaku teknologi komunikasi mengirim atau menyebarluaskan informasi.
c.
Fungsi teknologi infromasi
Fungsi Teknologi Informasi (IT) - Ada enam fungsi Teknologi
Informasi antara lain sebagai berikut:
1.)
Menangkap (Capture)
2.)
Mengolah (Processing); Mengolah/memproses data masukkan yang
diterima untuk menjadi suatu informasi. Pengolahan atau pemrosesan dapat berupa
pengubahan data ke bentuk lain (konversi), analisis kondisi (analisis),
perhitungan (kalkulasi), penggabungan (sintetis), segalah bentuk data dan
informasi.
3.)
Menghasilkan (Generating); Menghasilkan atau mengorganisasi
informasi dengan bentuk berguna. Contohnya laporan, grafik, tabel dan
sebagainya.
4.)
Menyimpan (Store); Merekam atau menyimpan data dan informasi ke
dalam suatu media untuk keperluan lainnya. Contohnya disket, hardisk, tape, compact
disk dan sebagainya.
5.)
Mencari kembali (Retrival); Menelusuri mendapatkan kembali
informasi atau menyalin (copy) data dan informasi yang telah tersimpan,
contohnya spplier yang sudah lunas, dan sebagainya. 6. Transmisi (Transmission);
Mengirim data dan informasi dari suatu lokasi ke lokasi yang lain dengan
melalui jaringan komputer. Contohnya mengirimkan data penjualan ke user A ke
user lainnya, sebagainya.
Sistem informasi sudah terbukti mampu mempermudah aktivitas manusia
sehari-hari di berbagai aspek baik di
bidang pendidikan, pemerintahan dan bisnis. Hal ini menurut O'Brien dan
Marakas, dikarenakan peran sistem informasi mampu mendukung fungsi dari area
bisnis untuk mencapai tujuan, meningkatkan efisiensi kerja, efektif sebagai
sumber utama informasi dalam mendukung pengambilan keputusan, dan mampu
digunakan untuk mengembangkan produk dan jasa yang kompetitif.[12]
BAB III
PEMBAHASAN
Keunggulan Teknologi Informasi dalam
Strategi Investor terhadap Investasi
Investasi dapat
disebut juga dengan Bisnis. Investasi yaitu suatu penanaman modal dan
mengandung kerjasama dengan orang lain untuk sebuah usaha atau bisnis bersama. Suatu
bisnis itu sangat diperlukan strategi untuk memajukan atau mengembangkan bisnis
tersebut. Karena strategi dalam bisnis atau memulai bisnis termasuk dalam
investasi itu sangatlah berarti untuk mendapatkan laba yang maksimal dalam
investasi tersebut.
Kemajuan
teknologi yang semakin pesat saat ini, bisa dikatakan teknologi informasi telah
memasuki ke segala bidang, salah satunya dibidang bisnis. Bisnis tanpa adanya
memanfaatkan teknologi informasi tidak akan bisa maju. Banyak pelaku bisnis
yang memanfaatkan teknologi informasi untuk mendukung kemajuan bisnis dan
mendapatkan keuntungan yang diinginkan. Dengan memanfaatkan teknologi informasi
di bidang bisnis akan memberikan dampak positif yang besar untuk jalannya
bisnis yang di bangun.
Dalam dunia
bisnis sekarang, peran informasi sangatlah penting untuk meningkatkan kemajuan
dan perkembangan peningkatan investasi. Karena teknologi informasi sangat
mendukung dalam mempermudah dan mengakses kegiatan mengenai investasi. Apalagi
investasi sekarang didukung dengan teknologi yang canggih dengan media secara
online, maka dengan teknologi informasi dunia investasi dapat di jangkau dan diakses secara mudah oleh semua masyarakat. Siapa sangka dengan teknologi
infomasi semua kegiatan investasi dapat dipermudah dan berjalan lancar.
Untuk
meningkatkan kualitas pelayanan dan kualitas produk untuk memuaskan pelanggan
merupakan salah satu hal yang menjadi tujuan bagi setiap perusahaan. Banyak
produk yang dihasilkan dengan berbagai macam jenis, mutu serta bentuk, dimana
keseluruhan tersebut ditujukan untuk menarik minat pelanggan, sehingga konsumen
cenderung akan melakukan aktivitas membeli produk tersebut. Hal tersebut
menurut perusahaan-perusahaan untuk dapat merumuskan kembali strategi yang
ditempuh untuk meningkatkan kemampuan bersaing dalam melayani konsumen.
Strategi yang tepat dapat menarik pelanggan, dengan begitu dengan keunggulan
teknologi informasi merupakan strategi yang sangatlah penting dalam menarik
minat calon konsumen untuk menjalin ikatan/hubungan dengan perusahaan yang baik
dalam bentuk berinvestasi.
Dengan adanya
kemajuan teknologi informasi itu sangatlah menguntungkan bagi investor sebagai
strategi bagaimana investasi yang dijalankan dapat berjalan lancar, memudahkan
bekerja sama dengan baik kepada investor lain melalui keunggulan teknologi
informasi tersebut dan mendapatkan laba. Adapun fungsi teknologi informasi
yaitu mempermudah aktivitas manusia sehari – hari di berbagai aspek baik
dibidang pendidikan, pemerintahan dan bisnis. Hal ini yang dikemukakan oleh
O’Brien dan Marakas, dikarenakan peran sistem informasi mampu mendukung fungsi
dan area bisnis untuk mencapai tujuan, meningkatkan efisiensi kerja, efektif
sebagai sumber utama informasi dalam mendukung pengambilan keputusan, dan mampu
digunakan untuk mengembangkan produk dan jasa yang kompetitif. [13]
Dan dari teori
O’Brien dan Marakas kami setuju dengan pendapatnya karena peran pentingnya
teknologi informasi apalagi adanya keunggulan atau kemajuan teknologi itu dapat
mempengaruhi investasi, itu adalah strategi investor untuk mencapai tujuan
investasinya dengan mendapatkan laba dari investasi tersebut.
Tetapi dalam
strategi menggunakan teknologi informasi tersebut terdapat banyak kelebihan
tetapi disisi lain ada juga kelemahan dengan adanya keunggulan teknologi informasi.
Misalnya dengan adanya teknologi informasi yang canggih dapat menggeser
perusahaan – perusahaan pada masa dahulu seperti mengirim surat lewat pos dulu
masih seringnya berkomunikasi melewati surat dengan dikirim lewat jasa pos.
Tetapi sekarang dengan adanya teknologi informasi yang canggih orang – orang
pembisnis maupun biasa tidak lagi memerlukan surat menyurat lewat pos yang
prosesnya lumayan memerlukan waktu. Dengan teknologi informasi lewat sosial
media mengirim pesan pun bisa langsung tanpa melalui prosedur manapun. Dari
situlah dampak kemajuan teknologi informasi banyaknya pengangguran karena
tergeserkan dengan keunggulan teknologi – teknologi di masa sekarang yang
merajalela.
BAB IV
PENUTUPAN
A.
Kesimpulan
Dari pemaparan
diatas dapat disimpulkan bahwa suatu teknologi informasi itu dapat memudahkan dalam
aspek apapun termasuk dalam investasi. Apalagi dengan adanya keunggulan atau
kemajuan teknologi informasi dapat memudahkan investasi dengan memperlancar
kerjasama antara investor dengan investor lainnya. Dan para investor
menggunakan keunggulan teknologi informasi tersebut sebagai strategi dalam
berinvestasi untuk meningkatkan laba yang diperoleh.
Adapun sisi
lain adanya keunggulan teknologi informasi memiliki kelemahan yaitu menambahkan
pengangguran karena SDM tergeser dengan adanya teknologi yang lebih canggih
dibanding prestasi SDM itu sendiri.
B. Saran
Dengan di
buatnya penulisan ini diharapkan dapat membantu dan menambah khazanah bagi
pembcanya, baik untuk penulis sendiri dan untuk yang membacanya.
DAFTAR PUSTAKA
Nafiah Imarotun. ANALISIS SWOT DAN STRATEGI KEUNGGULAN BERSAING PADA BMT
ARTHA BUANA DESA CANGGU KECAMATAN BADAS KABUPATEN KEDIRI.
Ristia
sandi novi. penerapan investasi pada aqiqah berkah cabang
jombang ditinjau daari fiqh mauamalah. Kediri
: EI.
2017.
Sharpe.
William F. INVESTASI. Jakarta: indeks.
2005.
Aziz
Abdul.
“Manajemen Investasi Syari’ah”. Bandung:
Alfabeta.
2010.
Manan
H. Abdul.
“Hukum Ekonomi Syari’ah (Dalam Perspektif
Kewenangan Peradilan Agama)”. Jakarta: Kencana Prenadamedia Group.
2012.
Irham
Fahmi. Manajemen Strategis Teori dan Aplikasi.
Bandung: ALFABETA. 2013.
RENI%20MAULIDA%20RAHMAT.PSF
(diakses tanggal 15/03/2018)
Bab
2 (1).pdf (diakses tanggal 15/03/2018)
Aji
Supriyanto. Pengantar Teknologi Informasi. Jakarta:
Salemba Empat. 2005.
Yosi
Agustiawan. “Peran Sistem Informasi Dalam Meningkatkan Investasi Asing Pada
Sektor Properti Di Indonesia di Era Pasar Bebas”. Jurnal Ilmiah Teknologi
Sistem Informasi. Volume 2, Nomor 1, Januari 2016.
[1] Nafiah imarotun, ANALISIS SWOT DAN STRATEGI KEUNGGULAN BERSAING PADA
BMT ARTHA BUANA DESA CANGGU KECAMATAN BADAS KABUPATEN KEDIRI, (Kediri : EI,
2017), 1.
[2] Ibid., 1.
[3] Ristia sandi novi, penerapan investasi pada aqiqah berkah cabang
jombang ditinjau daari fiqh mauamalah, (Kediri : EI, 2017), 10 – 11.
[6] Manan H.
Abdul, “Hukum Ekonomi Syari’ah(Dalam Perspektif Kewenangan Peradilan Agama)”,
(Jakarta: Kencana Prenadamedia Group, 2012), 152- 153.
[8] Irham Fahmi, Manajemen
Strategis Teori dan Aplikasi, Bandung: ALFABETA, 2013, hal 70.
[9] Bab 2 (1).pdf (diakses tanggal 15/03/2018)
[10] RENI%20MAULIDA%20RAHMAT.PSF (diakses tanggal 15/03/2018)
[11]Aji Supriyanto,
Pengantar Teknologi Informasi, (Jakarta: Salemba Empat, 2005), hal 54
[12] Yosi Agustiawan. “Peran Sistem Informasi Dalam Meningkatkan
Investasi Asing Pada Sektor Properti Di Indonesia di Era Pasar Bebas”. Jurnal
Ilmiah Teknologi Sistem Informasi. Volume 2, Nomor 1, Januari 2016. 3.
[13] Yosi Agustiawan. “Peran Sistem Informasi Dalam Meningkatkan
Investasi Asing Pada Sektor Properti Di Indonesia di Era Pasar Bebas”. Jurnal
Ilmiah Teknologi Sistem Informasi. Volume 2, Nomor 1, Januari 2016. 3.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar